Sumartono
BLITAR - Dalam upaya menumbuhkan serta memperkokoh semangat dan rasa kebangsaan generasi muda, Anggota DPRD Provinsi Jatim, Ferdians Resa Alvisa gandeng OKP (Organisasi Kemasyarakatan Pemuda) KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Kabupaten Blitar pahami wawasan Kebangsaan. Acara tersebut berlangsung di Pendopo Garuda Perumahan Green View Jalan Cemara Kota Blitar, Jum'at (27/05/2022).
Menurut penuturan Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jatim, Ferdians Resa Alvisa dirinya mengundang KNPI wadah organisasi pemuda se-Kabupaten Blitar untuk acara sosialisasi wawasan kebangsaan. Sebab yang mudah dimasuki oleh faham radikalisme dan memecah persatuan dan kesatuan bangsa adalah pemuda.
"Kalau pemuda-pemudanya kuat dan tidak terpecah belah, Isya Allah NKRI harga mati tetap terjaga. Sedangkan peran mereka sangat dibutuhkan, tanpa ada pemuda tidak ada pemikiran baru dan fresh, " kata Alvis panggilan akrapnya.
Politisi Gerindra ini mencontohkan negara-negara maju yang kekurangan penduduk seperti, Korea, Jepang yang hanya memikirkan pekerjaan sehingga mempunyai anak merupakan beban bagi mereka. Sampai pemerintah ada program subsidi bagi yang punya anak, pada akhirnya regenerasi disana terlambat pada level tertentu di pemuda.
"Kita akan terus memberikan wawasan kebangsaan kepada pemuda supaya memiliki nilai kebangsaan yang kuat. Kalau pemuda kuat maka tidak akan gampang terpengaruh oleh paham dan terpapar radikalisme, " ujar Alvis yang juga Ketua KNPI Kabupaten Blitar.
Dirinya berpesan, bahwa tugas ini bukan tanggung jawab pemerintah tapi menjadi tanggung jawab bersama dan seluruh komponen bangsa Indonesia terutama pemuda. Sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menangkal adanya berbagai ancaman radikalisme baik itu dari dalam maupun dari luar.
Sementara itu Sekretaris KNPI Kabupaten Blitar, Imron Rosyadi yang hadirvdalam acara tersebut menjelaskan, wawasan kebangsaan ini perlu terus dilakukan mengingat seiring perkembangan politik, sosial, ekonomi dan budaya di Indonesia. Wawasan kebangsaan masyarakat sekarang semakin memudar, kondisi tersebut apabila tidak segera ditanggulangi akan mendorong terjadinya degradasi nasionalisme.
"Peran pemuda sebagai pilar estafet penerus generasi bangsa harus bebas dari faham radikalisme. Pemuda harus mempunysi sikap mental dan pemahaman terhadap Pancasila serta nilai-nilai kebangsaan yang bisa memberikan kesejukan, " pungkasnya. (Tn)
